Selasa, 07 Mei 2013

PROPOSAL



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang Masalah
Krisis ekonomi yang melanda indonesia pada tahun 1997 yang disebabkan depresiasi yang luar biasa mata uang rupiah terhadap mata uang asing telah mengakibatkan perusahaan-perusahaan kolaps. Tetapi seiiring berjalannya waktu kondisi perekonomian di Indonesia mulai membaik dan banyak perusahhan asing yang kembali menanamkan investasinya di Indonesia.
Dari hal tersebut jenjadi dampak yang sangat baik bagi para pelaku usaha, salah satunya UKM (usaha kecil dan menengah). Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 Pengertian Usaha Kecil Menengah ialah Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Diantara semua usaha kecil menengah yang berkembang saat ini adalah usaha yang bergerak dalam bidang properti toko mebel atau Furniture. Pada saat ini khususnya usaha properti seperti toko mebel atau furniture sudah menjamur di Indonesia, dimanapun pasti kita menemukan usaha tersebut. Dengan berkembanya usaha properti khususnya toko mebel atau furniture, pasti banyak sekali kendala dalam mengembangkan usaha tersebut. Berdasarkan hal tersebut dan dilandaskan dengan rasa keingintahuan peneliti,mendorong peneliti mengambil tema “STUDI KELAYAKAN INVESTASI USAHA TOKO MEBEL JONI JAYA FURNITURE DI TAMAN WISMA ASRI”

1.2.       Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
1.2.1.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan :
            Apakah usaha membuka cabang baru Toko Mebel Joni Jaya Furniture di Perumnas III layak untuk dilaksanakan?

1.2.2.      Batasan masalah
            Dalam penulisan ini penulis membatasi masalah untuk investasi penambahan cabang Toko Mebel Joni Jaya Furniture Cabang Perumnas III.

1.3.       Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.3.1.      Tujuan penelitian:
            Menentukan layak atau tidak pembukaan Toko Mebel Joni Jaya Furniture di Perumnas III.


1.3.2.      Manfaat Penelitian:
          Pada bagian ini penulis berkeinginan agar penulisan ini dapat memberikan manfaat sehingga dapat memberikan nilai tambah dalam penelitian ini, adapun manfaat sebagai berikut:

                                              1.              Manfaat Akademis :
         Dari hasil penelitian maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis, dan mahasiswa lain dalam pembelajaran mengenai penelitian yang diambil serta dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan.



                                              2.              Manfaat Praktis :
       Dari hasil penelitian terhadap Toko Mebel Joni Jaya Furniture maka diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan serta dapat dijadikan masukan untuk perusahaan dalam penilaian studi kelayakan untuk kegiatan usaha yang selama ini dijalankan.


1.4.       Metodelogi Penelitian.
              Dalam penelitian ilmiah ini, penulis menganalisis data dan melakukan penelitian dengan metode penelitian sebagai berikut :

1.4.1.      Obyek Penelitian
                        Obyek penulisan adalah pengembangan usaha yang akan dilakukan Toko Mebel Joni Jaya Furniture yang berlokasi di Jalan Raya Perumnas III,Bekasi.

1.4.2.      Data atau Variable
            Dalam menyusun penelitian ilmiah ini, penulis mendapatkan data dan informasi dengan menggunakan data primer dan data sekunder.
§  Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek atau lokasi penelitian ilmiah.

§  Data sekunder adalah data yang di peroleh daru hasil publikasi yang dilakukan oleh Toko Mebel Joni Jaya Furniture.






1.4.3.      Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis antara lain :
§  Riset Lapangan ( Field Research ) adalah dimana penulis secara langsung mengadakan penelitian dan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penulisan ilmiah sebagai pengolahan data  tersebut dengan wawancara dan observasi.

§  Studi Pustaka ( Library Research ) adalah penulis juga membaca refrensi yang mendukung isi penelitian ilmiah ini yang berasal dari kepustakaan maupun buku-buku yang relevan dengan pembahasan masalah tersebut.


1.4.4.      Alat analisis yang digunakan.
            Alat analisis yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan menggunakan 7 aspek, aspek pemasaran, aspek hukum, aspek teknis/operasi, aspek amdal, aspek sosial, aspek manajemen dan organisai,, dan aspek keuangan. Dalam aspek keuangan sebaagi berikut :

a)      Metode Payback Period ( PP )
b)      Metode profitabilitas Indeks ( PI )
c)      Metode Net Present Value ( NPV )




BAB II
LANDASAN TEORI

2.1   Kerangka Pustaka
2.1.1  Pengertian Studi  Kelayakan Bisnis
              Pengertian studi kelayakaan oleh Husein Umar (2007:8) Studi Kelayakan Bisnis adalah penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.

Sedangkan menurut Kashmir dan Jakfar (2007:6) Studi Kelayakan Bisnis (SKB) adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankan.

Dan  pengertian bisnis adalah usaha yang dijalankan yang tujuan utamanya  untuk memperoleh keuntungan. Keuntungan yang dimaksud dalam perusahaan bisnis adalah keuntungan financial. Namun dalam praktiknya perusahaan nonprofit pun perlu dilakukan studi kelayakan bisnis karena keuntungan yang diperoleh tidak hanya dalam bentuk financial akan tetapi juga nonfinancial
    
Dari pengertian diatas dapat disimpilkan bahwa studi kelayakan bisnis adalah suatu usaha bisnis yang layak atau tidak untuk dijalankan. Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap aspek untuk bias dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian tak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja. Penilaian untuk menentuka kelayakan harus didasarkan kepada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya.

Aspek-aspek yang dinilai dalam studi kelayakan bisnis meliputi aspek hukum, aspek pasar dan pemasaran, aspek keuangan, aspek teknis/operasional, aspek manajemen dan organisasi, aspek ekonomi dan social, serta  aspek dampak lingkungan. Untuk menilai semua aspek  ini perlu dibentuk semacam tim yang terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai bidang keahlian.


Suad Husnan dan Suwarsono ( 2005:4) Studi Kelayakan bisnis menyangkut tiga aspek yaitu :
1.      Manfaat ekonomis bagi usaha itu sendiri (sering juga disebut sebagai manfaat financial). Yang berarti apakah proyek itu dipandang cukup menguntungkan apabila dibandingkan dengan resiko proyek tersebut.
2.      Manfaat ekonomis usaha tersebut bagi negara tempat usaha tersebut dilaksanakan (sering juga disebut manfaat ekonomi nasional).
3.      Manfaat sosial usaha tersebut bagi masyarakat sekitar usaha tersebut. 

2..2       Aspek-aspek dalam Studi Kelayakan Bisnis
Dalam melakukan studi kelayakan dibutuhkan aspek-aspek yang dapat mendukung tingkat kelayakan suatu bisnis. Menurut Husein Umar (2007:24) sendiri belum ada keseragaman mengenai aspek-aspek bisnis apa saja yang harus dikaji dalam rangka studi kelayakan bisnis. Namun menurut beliau ada beberapa aspek yang perlu diteliti seperti tersaji pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis
No
Komponen
Aspek yang Diteliti
1.
2.




3.
Pasar :
Internal Perusahaan :




Lingkungan :
Pasar Konsumen dan Produsen
Pemasaran
Teknik dan Teknologi
Manajemen
Sumber daya Manusia
Keuangan
Politik, Ekonomi, dan Sosial
Lingkungan Industri
Yuridis ( Legal )
Lingkungan Hidup
Sumber : Husein Umar (2007:24)

Pada tabel di atas terdapat 3 komponen :
1.         Aspek Pasar
Aspek pasar merupakan aspek pertama dari lingkungan bisnis, karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan proyek tersebut.

2.         Aspek Internal Perusahaan
Aspek-aspek yang terdapat dalam internal perusahaan memberikan pengaruh yang sangat besar atas kemajuan perusahaan itu sendiri. Tentang bagaimana cara memasarkan suatu produk, cara memproduksi barang yang dihasilkan, pengaturan struktur organisasi, para pekerja yang berkualitas, serta yang menyangkut masalah permodalan.

3.     Aspek Lingkungan
                   Aspek ini berada di lingkungan luar perusahaan namun perusahaan tidak dapat dilepaskan dari lingkungan ini. Perusahaan hendaknya dapat memanfaatkan informasi secara maksimal mengenai aspek ini dalam rangka menganalisis aspek-aspek lainnya.
     
Sedangkan menurut Kashmir dan Jakfar, ada beberapa aspek yang perlu dilakukan studi untuk menentukan suatu kelayakan usaha. Masing-masing aspek tidak berdiri sendiri, akan tetapi saling berkaitan. Artinya jika salah satu aspek tidak terpenuhi maka perlu dilakukan perbaikan.

Berbeda dengan Husein yang membedakan aspek-aspek studi kelayakan menjadi tiga komponen, Kashmir dan Jakfar (2007:14) secara umum memprioritaskan aspek-aspek yang perlu dilakukan dalam studi kelayakan bisnis dalam tujuh prioritas seperti yang terdapat dalam diagram di bawah ini.

Jadi aspek lingkungan ialah aspek yang penting juga diperhatikan untuk melalukan suatu usaha yang ingin dijalankan. Usaha tanpa melihat aspek lingkungan pasti banyak sekali hambatannya yang akan terjadi. Aspek lingkunganlah yang sanagat mendukung setiap ingin melakukan usaha dan lingkunganlah yang akan menentukan usaha tesebut.


2.3       Pengertian investasi
              Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan investaasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penambahan devisa atau penghematan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisasa dinilai dengan secara independen
 Pengertian Investasi oleh  Syamsudin Lukman (2005:15)  ialah setiap wahana dimana ditempatkan dengan memelihara atau menaikan nilai dan menambahkan hasil (return) yang positif dimasa yang akan datang.


2.4       Alat anilisis
                        Dalam menjalankan proyek akan penggunaan investasi menurut kasmir dan jakfar harus memperhatikan tujuh aspek dan salah satunya aspek keuangan dimana pada umumnya aspek keuangan menggunakan metode penilaian investasi yang diantaranya adalah penggunaan metode :


      1.            Metode Payback periode ( PP )
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali,dengan memiliki satuannya berupa waktu (hari,bulan,tahun dsb). Jika hasil lebih pendek daripada hasil yang disyaratkan dari proyek tersebut maka dapat dikatakan menguntungkan.sedangkan jika sebaliknya hasil lebih lama daripada hasil yang disyaratkan oleh proyek proyek tersebut akan ditolak atau tidak diterima
Rumus   :
payback periode =
Nilai Investasi
x1tahun
Aliran Kas Masuk Bersih


      2.            Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang akan lebih besar dari nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima, sedangkan apabila lebih kecil (NVP negatif), proyek ditolok karena nilainya tidak menguntungkan.secara formal metode ini dinyatakan dalam benruk sebagai berikut :


n
At

 NPV=
Σ


T=0
(1=k)t





Keterangan      :
Io         = Modal Dasar
At        = Arus kas bersih
K         = Tingkat keuntungan minimal yang diterima investor
      3.            Metode Profitability Index ( PI )
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika profitability index (PI) lebih besar dari 1, maka proyek tersebut dikatakan menguntungkan, tetapi jika kurang dari 1 tidak menguntungkan, rumus Profitability Index (PI), yaitu :

PI =
NPV

Investasi



Kriteria Penilaian:
·         Jika PI >1, Maka investasi diterima.
                        Jika PI <1 ditolak="" investasi="" maka="" span="">

BAB III
METODELOGI PENELITIAN
3.1       Metodelogi Penelitian.
              Dalam penelitian ilmiah ini, penulis menganalisis data dan melakukan penelitian dengan metode penelitian sebagai berikut :

3.1.1      Obyek Penelitian
                        Obyek penulisan adalah pengembangan usaha yang akan dilakukan Toko Mebel Joni Jaya Furniture yang berlokasi di Jalan Raya Perumnas III,Bekasi.

3.1.2      Data atau Variable
            Dalam menyusun penelitian ilmiah ini, penulis mendapatkan data dan informasi dengan menggunakan data primer dan data sekunder.
§  Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek atau lokasi penelitian ilmiah.

§  Data sekunder adalah data yang di peroleh daru hasil publikasi yang dilakukan oleh Toko Mebel Joni Jaya Furniture.

3.1.3      Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan penulis antara lain :
§  Riset Lapangan ( Field Research ) adalah dimana penulis secara langsung mengadakan penelitian dan mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penulisan ilmiah sebagai pengolahan data  tersebut dengan wawancara dan observasi.


§  Studi Pustaka ( Library Research ) adalah penulis juga membaca refrensi yang mendukung isi penelitian ilmiah ini yang berasal dari kepustakaan maupun buku-buku yang relevan dengan pembahasan masalah tersebut.


3.1.4     Alat analisis yang digunakan.
            Alat analisis yang digunakan untuk menganalisa data adalah dengan menggunakan 7 aspek, aspek pemasaran, aspek hukum, aspek teknis/operasi, aspek amdal, aspek sosial, apek manajemen dan organisai,, dan aspek keuangan. Dalam aspek keuangan sebagi berikut :

      1.            Metode Payback periode ( PP )
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali,dengan memiliki satuannya berupa waktu (hari,bulan,tahun dsb). Jika hasil lebih pendek daripada hasil yang disyaratkan dari proyek tersebut maka dapat dikatakan menguntungkan.sedangkan jika sebaliknya hasil lebih lama daripada hasil yang disyaratkan oleh proyek proyek tersebut akan ditolak atau tidak diterima

payback periode=
Nilai Investasi
x1tahun
Aliran Kas Masuk Bersih


      2.            Metode Net Present Value
Metode ini menghitung selisih nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang akan lebih besar dari nilai sekarang investasi, maka proyek ini dikatakan menguntungkan sehingga diterima, sedangkan apabila lebih kecil (NVP negatif), proyek ditolok karena nilainya tidak menguntungkan.secara formal metode ini dinyatakan dalam benruk sebagai berikut :


n
At

 NPV =
Σ


T=0
(1=k)t





Keterangan :
Io         =  Modal dasar
At        = Arus kas bersih
K         = Tingkat keuntungan minimal yang diterima investor.

      3.            Metode Profitability Index (PI)
Metode ini mengitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa datang dengan nilai sekarang investasi. Jika Pofitability Index lebih besar dari 1, maka proyek dikatakan menguntungkan, akan tetapi sebaliknya jika kurang dari 1 tidak menguntungkan,



 Rumus:
PI =
NPV

Investasi



Kriteria Penilaian:
·         Jika PI >1, Maka investasi diterima.
·         Jika PI <1 ditolak.="" investasi="" maka="" span="">



 




           




 






           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar