Kamis, 11 November 2010

RANI YANG RENDAH HATI


Ketika ibu sedang memasak terdengar suara gaduh di kamar Rani. Ibupun menghampiri Rani dan bertanya, “ada apa nak? Kenapa kamar kamu jadi berantakan gini?”
Rani hanya diam dan menangis. “ceritakan pada ibu nak”,ujar ibu dengan penuh kekhawatiran.
Setelah sepersekian menit Rani terdiam dan menangis, akhirnya ia mau menceritakan apa yang terjadi pada dirinya saat itu. “Rani capek bu, Rani capek ketika gengnya Sarah bilang kalo Rani bikin susah aja, Rani selalu ngerepotin mereka, jalan aja susah kemana-mana mesti pake tongkat. Mereka malu punya temen kayak Rani bu. Rani capek terus-terusan sabar bu, Rani capek !”, ujar Rani dengan suara yang cukup keras sambil meneteskan air matanya.
Ibu mencoba menenangkan Rani, “iya nak,ibu mengerti. Kamu ingat ibu dulu pernah bilang apa sama kamu ketika kamu dihina orang ?”
Rani hanya terdiam. “Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kamu memang tidak memiliki organ tubuh yang sempurna, tapi hati kamu lebih sempurna dibandingkan hati orang-orang yang organ tubuhnya sempurna. Ibu tidak malu mempunyai anak seperti kamu, malah ibu bangga. Karena kesempurnaan hati mencerminkan keindahan jiwa yang tidak bisa dibayar dengan apapun nak”, ujar ibu dengan penuh senyuman indah diwajahnya.
“Tapi Rani gak suka bu di cemooh terus terusan kayak sekarang. Apa Rani harus selalu diam ketika teman-teman Rani menghina Rani ? Apa Rani harus terus-terusan menangis ketika Rani diremehkan orang lain ? Apa itu yang harus selalu Rani lakukan bu ?”
“Kamu ingat ibu pernah bilang, sabar itu kunci keberhasilan nak. Kamu tanamkan pepatah itu baik-baik didalam pikiran dan hati kamu. Orang sukses bukan dilihat dari kesempurnaan tubuh nak, tapi dari keahlian yang ia miliki dan yang pasti hati yang ia punya. Dengan kamu yang seperti ini saja dapat menghasilkan prestasi yang membanggakan ibu,bahkan sekolah. Coba kamu lihat teman-teman kamu, kamu bisa lebih dari mereka. Harusnya kamu bangga dengan diri kamu sendiri nak”, Ucap ibu dengan penuh kebanggan.
Tangis Rani sedikit demi sedikit mulai terhenti. Air matanyapun sudah tak menetes lagi. “sekarang Rani sadar bu, maafin Rani ya bu. Rani janji Rani akan lebih sabar daripada yang sekarang karena Rani bangga dengan diri Rani sendiri”, Ujar Rani dengan senyum di bibirnya sambil memeluk ibu yang paling ia sayangi itu.

1 komentar:

  1. Dapatkan Bonus Freechip Deposit Via OVOpay Indonesia!
    Proses Cepat, Praktis, Tidak Ada Jam Offline
    Syarat & Ketentuan Bonus Berlaku Untuk Semua User ID Di Bolavita
    Ayo Gabung Bersama Bolavita Di Website www. bolavita .site
    Untuk Info, Bisa Hubungi Customer Service Kami ( SIAP MELAYANI 24 JAM ) :
    BBM: BOLAVITA
    WA: +628122222995

    BalasHapus